Aku mengendarai sepeda motor 250cc dengan
brutalnya, tanpa berpikir panjang satu persatu kontainer dan mobil kecil ku
lewati, mungkin orang yang melihat itu mengartikan bahwa ku telah bosan untuk terus
hidup.Dan ku adalah laki-laki setengah gila, yang berani memacu kecepatan itu
di jalan raya yang dipenuhi kendaraan-kendaraan besar.
Entah
apa yang merasuki pikiranku saat itu, jarum speedometer pun menunjukan ke angka
satu sembilan puluh, gaungan suara kenalpot membisingkan telinga yang
mendengarnya.Tak ada perasaan apapun, Yang terasa hanya perasaan kekhawatiran
yang meledak menjadi ketakutan tercampur kesedihan di jiwa, dalam memikirkan
seorang gadis yang belum lama mengalami kecelakaan tragis.
Semua
aliran darah terasa cepat dan adrenalin pun semakin terasa panas.Akal sehat pun
semakin menghilang, tubuh pun bergetar kerasnya, terdengar gemerincing suara
gantungan kunci kontak yang terdiri dari dua huruf stainlees dengan tali karet.
Sepuluh
menit David bertahan dari tindakan ekstrem dan gila nya itu, agar segera sampai
menuju rumah sakit dimana Intan , kekasih hati nya dirawat.Lalu terbayang kembali
sesosok gadis yang terbaring dengan inpusan dimana-mana bersama luka parah di
sekujur tubuhnya, disusul dengan hiasan lampu-lampu penerang jalan dan lampu toko
yang masih buka di malam itu.”Ku tak
ingin terlambat, ku tak ingin menyesal untuk tidak melihat detik-detik
terakhirnya, karena itu adalah kejadian terpenting selama hidup-ku.
EmoticonEmoticon