Pelukan Terakhir

8:13 AM
         Aku  mengendarai sepeda motor 250cc dengan brutalnya, tanpa berpikir panjang satu persatu kontainer dan mobil kecil ku lewati, mungkin orang yang melihat itu mengartikan bahwa ku telah bosan untuk terus hidup.Dan ku adalah laki-laki setengah gila, yang berani memacu kecepatan itu di jalan raya yang dipenuhi kendaraan-kendaraan besar.
       Entah apa yang merasuki pikiranku saat itu, jarum speedometer pun menunjukan ke angka satu sembilan puluh, gaungan suara kenalpot membisingkan telinga yang mendengarnya.Tak ada perasaan apapun, Yang terasa hanya perasaan kekhawatiran yang meledak menjadi ketakutan tercampur kesedihan di jiwa, dalam memikirkan seorang gadis yang belum lama mengalami kecelakaan tragis.
        Semua aliran darah terasa cepat dan adrenalin pun semakin terasa panas.Akal sehat pun semakin menghilang, tubuh pun bergetar kerasnya, terdengar gemerincing suara gantungan kunci kontak yang terdiri dari dua huruf stainlees dengan tali karet.

        Sepuluh menit David bertahan dari tindakan ekstrem dan gila nya itu, agar segera sampai menuju rumah sakit dimana Intan , kekasih hati nya dirawat.Lalu terbayang kembali sesosok gadis yang terbaring dengan inpusan dimana-mana bersama luka parah di sekujur tubuhnya, disusul dengan hiasan lampu-lampu penerang jalan dan lampu toko yang masih buka di malam itu.”Ku tak ingin terlambat, ku tak ingin menyesal untuk tidak melihat detik-detik terakhirnya, karena itu adalah kejadian terpenting selama hidup-ku.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »