Salju Gurun

4:11 AM
Dalam raga ada hati, dan dalam hati, ada satu ruang tak bernama.
Di tanganmu tergenggam kunci pintunya

Ruang itu mungil, isinya lebih halus dari serat sutra.
Berkata-kata dengan bahasa yang hanya dipahami oleh nurani.

Begitu lemahnya ia berbisik sampai kadang-kadang engkau tak terusik dan hanya kehadirannya yang terus terasa.

Banyak garis batas yang memuai begitu engkau terbuai, dan dalam puja engkau sedia serahkan segalanya.
Kunci kecil itu kau anggap pemberian paling berharga.
Satu garis jangan sampai kau tepis; membuka diri tidak sama dengan menyerahkannya.

Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apalagi menjadi kaktus, sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar dimana-mana dan tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu

Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadai. Embun pagi takkan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekedar bergerak dua inci.

Dan disetap senti gurun akan terinspirasi karena kau beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau... berbeda.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »